Senin, 14 Maret 2011

LAPORAN PKL

LAPORAN
PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI


PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DI PT.PLN (PERSERO) RAYON NUSA INDAH WILAYAH S2JB CABANG BENGKULU

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Praktek Industri FT-UNP
Semester Juni-Desember 2010









Oleh :

HENDRI DWI ALIVIX
03254/2008



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010


LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
PT PLN (PERSERO) RAYON NUSA INDAH WILAYAH S2JB
CABANG BENGKULU

Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Penyelesaian Praktek Lapangan Industri FT UNP
Semester Juni-Desember 2010



Oleh :
HENDRI DWI ALIVIX
NIM : 03254/2008
Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro (D3)

Diperiksa dan Disahkan Oleh :
PT PLN (PERSERO) RAYON NUSA INDAH WS2JB CABANG BENGKULU


Menyetujui, Mengetahui
Asman Pengukuran & Peneraan Pembimbing




MANSYUR Z SYAFARUDDIN
NIP : 6093194 - B NIP : 6393293 - B


Menyetujui dan Mengetahui
Manajer PT PLN (Persero) Rayon Nusa Indah WS2JB Cabang Bengkulu




HASIM ASNGARI
NIP : 6493025 -B


HALAMAN PENGESAHAN DARI FAKULTAS


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Praktek Industri FT-UNP
Semester Januari-juni 2010







Diperiksa Dan Disyahkan Oleh:





Dosen Pembimbing





(Drs.Hambali M.kes)
NIP.196208051987031004







a.n Dekan
Kepala Unit Hubungan Industri FT –UNP





(Drs. Nelvi Erizon. M.pd)
NIP.19620208 198903 1 002







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktek industri yang penulis laksanakan mulai tanggal 12 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 14 September 2010 di PT. PLN (perdero) Rayon Nusa Indah WS2JB Cabang Bengkulu.
Tujuan dari penyusunan laporan ini merupakan salah satu persyaratan akademis yang harus dilaksanakan setiap mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Fakultas teknik Universitas Negeri Padang.
Dengan telah selesainya Praktek Lapangan Industri ini penulis di karenakan banyaknya bantuan dari berbagai pihak,maka pada kesempatan ini penulis menyampaika terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Ganefri,MPd selaku Dekan fakultas Teknik Unifersitas Negeri Padang.
2. Bapak Drs Aswardi, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Oriza Candra,M.T selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang.
4. Bapak Drs. Hambali, M.kes, selaku pembimbing Praktek Lapangan Indusrti.
5. Bapak Hasim Asngari, selaku Manager PT PLN (Persero) Rayon Nusa Indah WS2JB Cabang Bengkulu
6. Bapak Mansyur Z, selaku supervisor Pengukuran & Peneraan.
7. Bapak Syafaruddin, supervisor Distribusi
8. Seluruh Staf karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Nusa Indah WS2JB Cabang Bengkulu khususnya si unit pemeliharaan Jaringan Distribusi
9. Bapak/ibu Dosen Jurusan Teknik elektro Universitas Negeri Padang.
10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan praktek lapangan industri ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari adanya kekurangan,oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak dan penulis juga berharap bermanfaat bagi kita semua.

Padang, September 2010






penulis































DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN INDUSTRI.... ii
HALAMAN PENGESAHAN DARI FAKULTAS.............................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang pelaksanaan PI............................................ 1
B. Tujuan Praktek Industri........................................................ 2
C. Metode Penulisan.................................................................... 2
D. Batasan Masalah..................................................................... 3
E. Sistematika Penulisan............................................................. 3

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) WILAYAH S2JB CABANG BENGKULU
A. Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO).............................. 5
B. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok 10
C. Visi dan Misi PT PLN (Persero) Wilayah S2JB Cabang Bengkulu 19


BAB III PENGENALAN PEMELIHARAAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
A. Pemeliharaan......................................................................... 20
B. Perangkat Hubung Bagi (PHB – TR)................................. 22
C. Jadwal Pemeliharaan............................................................ 25
D. Pemeliharaan Gardu Distribusi........................................... 26
1. Pemeliharaan Bangunan Gardu...................................... 26
2. Pemeliharaan Transformator.......................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN..................................................... 34
B. SARAN.................................................................. 34

DAFTAR KEPUSTAKAAN 35

















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Lapangan industri
Secara umum tujuan Fakultas Teknik Universirtas Negeri Padang adalah mempersiapkan tenaga ahli di bidang teknik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,mau dan mampu membekali diri untuk dapat berfungsi dan berkembang secara profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu di adakan praktek industri untuk menunjang ilmu pengetahuan yang di dapat selama perkuliahan.
Menurut buku panduan PI FT UNP, bahwa praktek industri termasuk kegiatan extrakurikuler dengan bobot 2 SKS yang berlaku bagi semua program studi D3 dan telah menyelesaikan 80% dari 117 SKS mata kuliah. Palaksanaan praktek industri ini berlangsung selama 1 s/d 2 bulan.
Secara umum PI di ajukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dibidang teknologi malalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan di perusahaan/ di industri yang di tetapkan. Setelah pelakasanan PI secara khusus mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman lapangan industri yang mencakup perencanaan pengelolaan unit prokduksi serta pengujian kualitas produk.
Pencapai tujuan PI pada akhirnya mengacu pada pembentukan professional dalam bidang keteknikan, yang mencakup bidang wawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu di miliki oleh seorang ahli pengetahuan,keterampilan dan sikap yang perlu di miliki oleh seorang ahli di bidang teknik. Dengan kemampuan seperti itu lulusan FT UNP akan mampu mejadi seorang ahli di bidang keteknikan dan mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.

B. Tujuan Praktek Industri
1. Dapat membandingkan teori-teori yang di peroleh dalam perkuliahan dengan aplikasi di lapangan.
2. Dapat meningkatkan kreatifitas dalam pembahasan dan pemecahan masalah yang timbul di lapangan (industri)
3. Mampu untuk membandingakan beberapa macam prosedur kerja dan memilih prosedur kerja yang tepat waktu dan ekonomis.

C. Metode Penulisan
Didalam pembuatan laporan Praktek industri (PI) ini, penulis melakukan dengan beberapa metode ,dengan tujuan agar mendapatakan masukan-masukan yang berhubungan dengan keadan lapangan dari sistem yang berlangsung ditempat Praktek Industri.
Adapun beberapa metode adalah sebagai berikut:
a. Melakukan Tanya jawab langsung dengan pembimbing atau operator yang secara langsung berhubungan dengan masalah kelistrikan PT. PLN (persero) Wilayah Bengkulu khususnya unit pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah kota Bengkulu.
b. Melakukan pengamatan dan memepelajari secara langsung ke lapangan, sistem pemeliharaan yang ada pada jaringan distribusi tegangan menengah.
c. Melakukan pengamatan dan mempelajari secara langsung mengenai peralatan dan kegunaanya, serta sitem kerja dari jaringan distribusi tegangan tesebut.
d. Diskusi dan konsultasi dengan pembimbing dan staf-staf pada perusahaan yang merupakan masukan ilmu secara praktis di lapangan dan perbandingan ilmu secara teoritis.
e. Tinjauan perpustakaan dan studi literature yang berguna untuk melengkapi analisis teori.

D. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan pebatasan bahasan-bahasan yang di laporkan selama melakukan Praktek Industri di PT.PLN (persero) Wilayah S2JB Cabang Bengkulu agar permasalahan yang di bahas tidak perlu luas. Adapun materi yang di bahas dalam laporan ini yaitu : Pemeliharaan pada jaringan Distribusi Tegangan Menengah Kota Bengkulu.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan laporan ini dibagi dalam empat ( 4 ) bab dan setiap bab dirinci kedalam beberapa sub bab yaitu:
Bab. I Merupakan pendahuluan yang mencakup latar belakang pelaksanaan PLI, tujuan praktek industri, metode penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab. II Merupakan tinjauan umum PT.PLN (PERSERO) Rayon indah wilayah S2JB cabang Bengkulu.Yang membahas tentang sejarah singkat PT.PLN (Persero) dan struktur organisasi dan tugas pokok.
Bab. III Merupakan hasil dari praktek industri yang mencakup pengenalan pemeliharaan pada jaringan distribusi tegangan menengah yang terdiri dari, pemeliharaan, perangkat hubung bagi dan jadwal pemeliharaan, dan pemeliharaan gardu distribusi.
Bab. IV Merupakan penutup dari pembahasan yang memuat kesimpulan dan saran.
Seperti yang telah di ungkapkan pada bagian awal bahwa sebagai sebuah indikator untuk mengetahui apakah mahasiswa mengerti dan memahami serta mendapatkan substansi dan esensi dari Praktek Industri tersebut, maka di wajibkan membuat laporan akhir Praktek Industri.















BAB II
TINJAUAN UMUM PT.PLN (PERSERO) RAYON NUSA INDAH WILAYAH S2JB CABANG BENGKULU

A. Sejarah Singkat PT. PLN (PERSERO) Wilayah S2JB Cabang Bengkulu
Sebelum berdirinya PLN perusahaan listrik dirintis oleh perusahaan – perusahaan swasta Belanda karena perusahaan kelistrikan ini dinilai dapat menguntungakan, maka muncullah perusahaan listrik swasta milik Belanda seperti : NV ANIEM , NV GEBEO NV OGEM, DAM, dan lain – lain yaitu perusahaan listrik lokal.
Pada waktu kependudukan Jepang, perusahaan swasta tersebut dikuasai secara keseluruhan oleh Jepang, dan dikelola menurut situasi dan kondisi daerah – daerah tertentu seperti perusahaan listrik Jabar, Jateng, Jatim, Sumatera.
PERIODE TAHUN 1945 – 1950
Perusahaan listrik dan gas direbut oleh Jepang dan melalui ketetapan presiden RI No.1/5SD/1945 tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah jawatan listrik dan gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada masa agresi Belanda I, perusahaan – perusahaan listrik yang dibentuk dengan ketetapan presiden yang di atas, dikuasai oleh pemiliknya semula. Pada agresi Belanda II, tanggal 19 Desember 1984 sebagian besar kantor – kantor jawatan listrik dan gas direbut oleh Pemerintah Belanda.
Tahun 1950 jawatan listrik dan gas dirubah menjadi jawatan listrik dan gas pemeritah colonial belanda. Sedangkan perusahan listrik swasta diserahkan kembali kepada pemiliknya sesuai hasil Konfernesi Meja Bundar (KMB).

PERIODE TAHUN 1951 – 1966
Jawatan tenaga membawahi Perusahaan Negara Pembangkit Tenaga Listrik (penupetel) dan diperluas dengan membawahi juga perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik (penuditel) pada tahun 1952.
Berdasarkan keputusan presiden No.163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi semua perusahaan belanda dan peraturan pemerintah RI ( PP ) No. 18 tentang Nasionalisasi perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Berdasarkan PP tersebut Penguasaan Perusahaan – Perusahaan Listrik dan Gas ( P3LG ) menangani proses alih pemiliknya. Jawatan tenaga diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara melalui surat Keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. P.5/45/17 tanggal 23 September 1958.
Sedangkan P3LG dibubarkan pada tahun 1959 setelah Dewan Direksi Perusahaan Listrik (DD PLN ) terbentuk. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara dan melalui PPRI No. 67 tahun 1961 dibentuklah Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara ( BPU PLN ) yang mengelola semua perusahaan listrik dan gas berada dalam suatu wadah orgnisasi untuk mewujudkan UU dan PP tersebut Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat itu telah menerbitkan surat Keputusan Mentri P.U.T No.16 / 120 tahun 1961 yang membuat arahan sebagai berikut:
1. BPU adalah Suatu Perusahaan Negara yang di serahi tugas menguasai dan mengurus perusahaan – perusahaan listrik dan yang berbentuk Badan hukum
2. Organisasi BPU – PLN dipimpin oleh Direksi
3. Didalam daerah di bentuk daerah eksploitasi yang terdiri atas : daerah eksploitasi khusus Distribusi Listrik daerah eksploitasi khusus pembangkit listrik –PLN eksploitasi proyek – proyek kelistrikan
4. Daerah eksploitasi khusus distribusi dibagi lebih lanjut menjadi cabang dan ranting
5. Daerah eksploitasi khusus pembangkit di bagi lebih lanjut menjadi sektor tahun 1965 BPU – PLN dibubarkan dengan PP No. 19 dan dibentuk Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) dan Perusahaan Listrik Gas Negara (PGN) tahun 1966 pada masa kabinet Ampera, PLN di tempat Dibawah Direktorat jenrdral (Ditjen ) Tenaga Listrik Didalam lingkungan Departemen Perindustrian Dasar Ringan dan Tenaga (Deppdariga)

PERIODE TAHUN 1967 – 1985
Dalam pembangunan Ditjen Gatrik, PLN dan Lembaga Masalah ketenagaan( LKM ) dialihkan ke Departemen PUTL LMK ditetapkan. Dalam, pengelolaan PLN melalui peraturan mentri PUTL No.6/PRT/1970.
Tahun1972 PLN ditetapkan sebagai perusahaan Umum melalui PP No. 18 pemerintah juga memberikan tugas – tugas pemerintah dibidang kelistrikan kepada PLN untuk mengatur, membina, mengawasi dan melaksanakan perencanaan umum dibidang kelistrikan nasional di samping tugas – tugas sebagai perusahaan. Mengingat kebijaksanaan dibidang energi dipandang perlu untuk ditetapkan secara Nasional, maka pada kabinet pembangunan III dibentuk Departemen pertambangan dan Energi, dan PLN serta PGN berpindah kelingkungan dari departemen PUTL kedepartemen pertambangan dibidang ketenagadan selanjutnya ditangani oleh Direktorat Ketenagaan pada tahun 1981.
Dalam kabinet pembangunan IV Ditjen Ketenagaan dirubah menjadi Ditjen Listrik dan Energi Baru ( LEB ). Perubahan nama ini untuk memperjelas tugas dan fungsinya yaitu:
1. Pembina program kelistrikan
2. Pembina usaha kelistrikan
3. pembangunan energi baru
Terlihat bahwa tugas pemerintah yang semula di pikul oleh PLN dapat memutuskan sebagai perusahaan.

PERIODE TAHUN 1967 – 1985
Mengingat tenaga listrik sangat penting bagi peningakatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara umum serta untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi secara khusus. Dan oleh karena itu usaha penyediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup merata dengan mutu yang baik.
Dalam rangka peningkatan pembangunan yang berkesinambungan dibidang ketenagalistrikan diperlukan upaya untuk secara optimal memanfaaatkan sumber – sumber energi untuk membangkitkan tenaga listrik sehingga penyediaan terjamin.
Tetapi untuk mencapai maksud tersebut pemerintah RI menganggap bahwa ketentuan dan perundang – undangan yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan ketenagalistrikan, maka bersama – sama dengan DPR menetapkan Undang – Undang No. 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan. Kemudian sebagai penjawatan Undang – Undang, pemerintah tersebut menciptakan PP RI NO 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik.
Berdasarkan Undang – Undang dan peraturan pemerintah tersebut ditetapkan bahwa PLN merupakan salah satu pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan sesuai dengan makna yang terkandung dalam Undang – Undang di dalam peraturan pemerintah tersebut diatas maka pemerintah RI menetapkan PP RI No. 17 tahun 1990 tentang perusahaan umum ( perum ) Listrik Negara. Peraturan ini merupakan dasar hukum pengelolaan perum Listrik Negara sebagai pemegang kuasa usaha ketenaga listrikan.

PERIODE TAHUN 1994 - SAMPAI SEKARANG
PLN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan No. 317/KMK 016/1994 tanggal 28 Juni 1994 tentang penetapan modal ini tercantum dalam anggaran dasar / Akte Notaris Sutjibto No. 169 tanggal 30 juli 1994 tentang anggaran dasar / pendirian perusahaan yang melaksanakan usaha dibidang ketenagalistrikan untuk kepentingan masyarakat.
Modal perusahaan terdiri dari modal dasar perseroan, modal yang belum ditempatkan,modal yang ditempatkan dari sektor penuh. Jumlah modal sama dengan nilai aktiva pemerintah yang ditanamkan pemerintah dalam perusahaan.
Perusahaan dapat menambah modalnya dengan cara penandaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain dari pada itu dapat diperoleh dari laba bersih dan dana yang dicadangkan berdasarkan keputusan rakyat umum pemegang saham.

B. Struktur Organisasi PT. PLN (PERSERO) Wilayah S2JB Cabang Bengkulu.
Pada dasarnya struktur organisasi merupakan mekanisme kerja dalam perusahaan.
Struktur organisasi memperlihatkan tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing bagian yang ada dalam perusahaan. Pembagian kerja di bawah ini menuntut inisiatif dan spontanitas dari karyawan yang di serahi tugas tersebut sebatas wewenang yang ada padanya tanpa meninggalkan sistem gotong royong atau kerja sama sebagaimana yang telah terlaksana sebelumnya.
Berdasarkan pembagian tugas dan wewenang tersebut dapat di gambar struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) Wilayah S2JBS Cabang Bengkulu yang masih berlaku pada saat ini yang struktur organisasi tersebut terlampir pada halaman belakang laporan ini.






1. MANAGER CABANG
Tugasnya :
a. Merumuskan sasaran cabang, mengkordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pelanggan, pendistribusian dan pembangkitan tenaga listrik berikut pengembangannya sesuai kebijakan PLN maupun PLN Wilayah / Distribusi.
b. Menyusun Rencana Anggaran Operasi dan Investasi Cabang untuk di tindak lanjutkan kepada pemimpin PLN Wilayah / Distribusi sebagai bahan rencana pelaksanaan tahun yang akan datang.
c. Mengarahkan dan membina para rekan – rekan cabang yang bergerak dalam bidang kelistrikan agar dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jaringan, serta penanganan gangguan memenuhi standar mutu pekerja yang telah di tetapkan
2. SUPERVISOR DISTRIBUSI
Tugasnya :
a. Mengkoordinasikan dan mengali perencanaan,pelaksana operasi dan pemeliharaan sarana penyediaan tenaga listrik serta pembangunanya berikut bangunan listrik terkait.
b. Menyusun Usulan Rencana Anggaran Operasi ( RAO ) khusus bagian teknik.
3. SUPERVISOR OPERASI DISTRIBUSI
Tugasnya :
Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengendalian dan perencanaan pembangunan sipil yang terkait dengan pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.


4. SUPERVISOR PEMELIHARAAN DISRTRIBUSI
Tugasnya :
Mengkoordinasikan perencanaan, pengoperasian pembangkitan serta program pemeliharaan untuk mencapai produksi tenaga listrik yang handal,efisien sesuai dengan rencana kerja yang telah di tentukan.
5. SUPERVISOR OPERASI PEMBANGKIT
Tugasnya :
Mengoperasikan dan memelihara mesin – mesin pembangkit yang ada pada PT ( Persero )Wilayah S2JB Cabang Bengkulu.
6. SUPERVISOR KOMERSIAL PEMASARAN
Tugas :
a. Melaksanakan penjualan tenaga listrik dan pengadministrasian pelanggan tenaga listrik
b. Pelaksanaan penyuluhan dan Pembinaan informasi kepada masyarakat atau pelanggan.

7. SEKSI ADMINISTRASI PELANGGAN
Tugasnya :
a. Pelaksanaan pelayanan kepada calon pelanggan dan pelanggan tenaga listrik.
b. Penyampain iformasi panyambungan tenaga listrik.
c. Pencatatan jumlah pelanggan dan jenis tarifnya. pelaksanaan pembuatan rekening kepafa pelanggan tentang penggunaan tenaga listrik turun waktu tertentu.
d. Pelaksanaan pengiriman rekening ke sarana penbayaran rekening pemakain tenaga listrik ( Paymen Point ).
e. Pelaksanaan penagihan rekening PEMDA dan ABRI.
f. Pelaksanaan perhitungan tagihan rekening susulan karena operasi penerbitan aliran listrik ( OPAL ).

8. SEKSI SISTEM INFORMASI
Tugasnya :
a. Pelaksanan perencanaan programaplikasi computer.
b. Pelaksanaan rekaman data.
c. Pelaksanaan operasi pengolahan data.
d. Pelaksanaan pelayanan informasi hasil pengolahan data.
e. Pelaksanaan penyimpana dokumen data dan media data.
f. Pelaksanaan pendostribusian hasil pengolahan data

9. SEKSI PENAGIHAN
Tugasnya :
a. Mengevaluasi secara continue pelunasan dan tunggaka rekening
b. Memonotoring TUL VI – 01
c. Memonotoring kontrak kerja sama KUD
d. Membuat daftar legalisasi dan piutang ragu – ragu.





10. ASMAN SDM DAN ADM
a. Mengkoordinir dan mengendalikan Seksi Sumber Daya Manusia, diantaranya :
1) Memonitor pelaksanaan pembuatan daftar penghasilan pegawai baik penghasilan tetap maupun tidak tetap.
2) Mengkoordinir serta mengevaluasi data pegawai yang diusulkan mendapatkan BPRP dan untuk rencana kenaikan peringkat.
3) Membantu tim C3 dalam mengevaluasi rencana mutasi,promosi pegawai serta penghargaan terhadap pegawai yang berprestasai.
4) Mengevaluasi pemantauan MUK pegawai setiap akhir Catur Wulan.
5) Menyususn rencana biaya pegawai setiap tahun yamg akan dituang didalam PRK.
6) Memeriksa laporan dibidang kepegawaian.
7) Membantu tim manajemen dalam menyelesaikan kasus PP10 yang dilakukan pegawai.
8) Memonitor hasil pemantauan setiap perubahan data pegawai.
9) Melakukan kerja tim dengan bagian lainya untuk pencapaian target kinerja perusahaanMengevaluasi pembuatan kontrak kerja sama
10) dengan RS dan Apotek.
11) Mengevaluasi setiap tagihan RS dan Apotek dan dilanjutkan dengan berita acara pembayaran.
12) Mengatur dan memeriksa pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan kerja dan pengaman fisik.
13) Melaksanakan tugas sebagai ketua tim Pemeriksaan Kedisiplinan Pegawai.
14) Merencanakan kependidikan pegawai dan sekaligus memantau laporan biaya pendidikan tiap triwulan
b. Mengendalikan dan mengkoordinir pekerjaan Seksi Sekretariat Umum
1) Mengevaluasi kelayakan calon mitra binaan PUKK dan mengendalikan tunggakan Mitra Binaan.
2) Mengevaluasi mengendalikan agar terlaksananya kegiatan kesekretariatan dengan baik.
3) Mengatur acara-acara bersifat kedinasan.
4) Mengendaliakan inventaris kantorextra comtable.
5) Mengevaluasi kebutuhan ATK dan barang cetakan.
6) Menyusun penyusunan RKAP
c. Mengkoordinir dan megendalikan pekerjaan seksi perbekalan
1) Mengkoordinasikan dan menyusun rencana kebutuhan meteri.
2) Mengevalausi dan menentukan jumlah material da gudang.
3) Berkoordinasi dengan cabang lain apabila ada kebutuhan material yang tersedia di unit lain.
4) Memantau laporan sisa material.
d. Membantu tim C3 dalam mengevaluasi rencana mutasi pegawai.
e. Melaksanakan tugas sebagai tim pemeriksa serta membantu menyelesaikan permasalahan kepegawaian dalam bidang SDM.

11. SEKSI SDM
Tugasnya :
a. Membuat pembuatan penghasilan pegawai setiap bulan baik penghasilan tetap maupun tidak tetap
b. Bekerja sama dengan petugas lain dalam kedinasan
c. Melaksanakan Tugas-tugas khusus yang ditunjuk atasan
d. Membuat laporan pajak penghasilan pegawai
e. Membantu mengevaluasi data pegawai yang akan masuk usia pensiunan
f. Mengevaluasi setiap tagihan rumah sakit,Apotek dan dilanjutkan dengan berita pembayaran
g. Membuat laporan kepegawaian triwulan 1,2,3,dan4
h. Membuat konsep surat dan nota dinas yang berhubungan dengan seksi SDM
i. Menyiapkan kurikulum vitea pegawai
j. Membuat atau memesan kebutuhan seksi SDM
12. SEKSI PERBEKALAN
Tugasnya :
a. Melaksanakan pengadaan dan penyimpanan barang material, alat tulis dan administrasi perbekalan
13. SEKSI SEKRETARIAT DAN UMUM
Tugasnya :
a. Melaksanakan tata usaha kesekretariat dan pengurusan rumah tangga dan lingkungan kerja.


14. ADMINISTRASI KEUANGAN
Tugasnya :
a. Melaksanakan kepengurusan keuangan,pajak,serta pembayaran kontrak
15. SEKSI ANGGARAN DAN KEUANGAN
Tugasnya :
a. Melaksanakan penyusunan anggaran belanja dan pendapatan perusahan serta membantu pelaksanaanya

16. SEKSI AKUNTANSI
Tugasnya :
a. Melaksanakan kegiatan pencatatan transaksi,aktiva tetap,pekerjaan dalam pelaksanaan serta persediaan barang
b. Pelaksanaan pembuatan laporan pembukuan tahunan dan neraca
17. SEKSI PENDAPATAN
Tugasnya :
a. Memonitor dan mengevaluasi seluruh pendapatan ranting dan rayon di bawah Cabang Bengkulu,
b. Memonitorkan PPJ (Pajak Penerangan Jalan)
c. Membuat laporan keuangan untuk dikirimkan kekantor wilayah Bengkulu.





C. VISI DAN MISI PT PLN (PERSERO) WILAYAH S2JB CABANG BENGKULU.

VISI :
1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpecaya dengan bertumpu pada potensi insani.
MISI :
2. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lainya yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.
3. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
4. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.












BAB III
PENGENALAN
PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI

A. PEMELIHARAAN
1. Pengertian
Pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem atau peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum. Kegiatan pokok pemeliharaan rutin ini ditentukan berdasarkan periode atau waktu pemeliharaan: bulanan,triwulan, semesteran atau tahunan.

2. Tujuan Pemeliharaan
a. Mendapatkan jaminan bahwa sistem atau peralatan dapat dioperasikan secara optimal.
b. Mendapat jaminan bahwa keandalan dan mutu tenaga listrik akan mempunyai nilai tingi.
c. Mendapat jaminan bahwa umur teknis sistem atau peralatan dapat dipertahankan
d. Mendapat jaminan bahwa sistem atau peralatan aman bagi personil maupun bagi masyarakat umum.




3. Jenis Pemeliharaan
a. Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance).
Pemeliharaan yang direncanakan terselenggara terus menerus secara periodik, merupakan pemeliharaan rutin dan ini suatu usaha atau kegiatan yang dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi sistem dalam keadaan baik dengan keandalan dan daya guna yang optimal.
Contoh : - Pengecatan kembali kerangka PHB – TR dan Busbar.
- Perbaikan instalasi PHB – TR.

b. Pemeliharaan khusus (Corrective Maintenance)
Merupakan pemeliharaan yang dmaksudkan untuk memperbaiki kerusakan atau untuk mengadakan perubahan atau penyempurnaan. Bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan kondisi sistem atau peralatan yang mengalami gangguan atau kerusakan sampai kembali pada keadaan semula dengan kapasitas yang sama.
Contoh : - Penggantian peralatan – peralatan PHB – TR yang terbakar.
- Penggantian PHB – TR.

c. Pemeliharaan Darurat (Emergency maintenance).
Pemeliharaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir,angin,badai,longsor dan sebagainya, yang sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan dan pekerjaannya tidak direncanakan.
B. PERANGKAT HUBUNG BAGI (PHB – TR)
1. Pengertian
Perangkat Hubung bagi Tegangan Rendah atau yang disingkat dengan PHB-TR adalah merupakan rumah peralatan yang mana di dalam nya terdapat penyambungan kabel TR 220V/380 V saklar utama, pengaman lebur pentanahan dan peralatan pelengkap seperti : alat ukur dan lampu penerangan.

2. Jenis – jenis PHB – TR
a. PHB-TR Jenis In Door



b. PHB-TR Jenis Out Door







Gambar Singe Line PHB TR

3. Bagian – bagian PHB – TR
a. Saklar Utama (Disconnecting Switch)
Berfungsi sebagai saklar pemutus hubungan listrik dari trafo ( keluaran 220 / 380 V ) keperalatan listrik di dalam lemari PHB dan kepelanggan.
b. Saluran Pembagi
Berfungsi sebagai hantaran listrik yang terdiri dari 3 atau lebih rel busbar yang nantinya sebagai susunan cabang keluaran dari saklar utama ke pembagian beban yang dihubung secara terpisah.
c. Fuse Holder
Berfungsi sebagai tempat dudukan pengaman lebur ( NH/Patron Fuse ) dan sebagai titik kontak penghubung antara busbar dan saluran pembagi.
d. Fuse ( Pelebur)
Berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada jaringan tegangan rendah

e. Pentanahan (Grounding)
Pentanahan Berfungsi untuk mengamankan rangkaian atau instalasi dari tegangan atau arus lebih.

4. Prosedur Pemadaman PHB – TR Sebelum Pemeliharaan
a. Petugas pelaksana melapor ke petugas piket, bahwa akan dilakukan pemadaman PHB – TR yang akan dipelihara.
b. Kurangi beban dengan cara melepas seluruh beban setiap jurusan.
c. Buka saklar utama (helfboom saklar)
d. Buka FCO dengan menggunakan stick 20 KV
e. Tanamkan (Grounding) semua kabel jurusan dengan menggunakan Grounding TR.
5. Pelaksanaan Pemeliharaan PHB – TR
a. Bersihkan rel, dudukan fuse holder, pisau saklar utama (helfboom saklar), sepatu kabel dari kotoran / korosi, dan bersihkan ruangan dalam Panel Hubung Bagi (PHB)
b. Periksa kekencangan mur dan baut pada saklar utama, sepatu kabel, rel, fuse holder, kondisi isolasi dan sistem petanahan.
c. Lakukan pengantian komponen PHB – TR bila ada yang rusak
d. Ukur dan catat nilai tahanan isolasi antara rel dan atau rel terhadap body dan tahanan pentanahan, dan catat dalam formulir berita acara (BA).

6. Prosedur Pengoperasian Kembali PHB – TR Sesudah Pemeliharaan
a. Lepaskan pentanahan pada seluruh kabel jurusan (kabel yang di grounding)
b. Pelaksana melapor kepada petugas piket bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai.
c. Masukan Fuse Cut Out (FCO)
d. Masukan saklar utama tanpa beban
e. Ukur tegangan fasa - fasa, dan fasa – netral
f. Lakukan pengecekan Rating NH fuse
g. Masukan NH Fuse secara bertahap per jurusan
h. Lakukan pengukuran beban
i. Tutup kunci pintu panel PHB – TR
j. Pelaksana melapor kepada petugas piket bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai.

C. JADWAL PEMELIHARAAN
Dalam pelaksanaan pemeliharaan perlu direncanakan dengan baik berdasarkan hasil pengamatan dan catatan serta pengalaman dari pemeliharaan terdahulu, sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik,untuk itu perlu di buat jadwal pemeliharaan.
Jadwal pemeliharaan dengan jangka waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan umur dari peralatan uang akan di pelihara,waktu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Mingguan
2. Pemeliharaan Bulanan
3. Pemeliharaan Triwulan
4. Pemeliharaan Semesteran
5. Pemeliharaan Tahunan

D. PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
1. Pemeliharaan Bangunan Gardu
Pada sistem distribusi kita ketahui terdiri dari beberapa macam gardu distribusi yang di gunakan oleh PLN, yaitu:
a. Gardu Kios
b. Gardu Portal
c. Gardu Cantol
Gardu kios adalah gardu distribusi yang di bangun untuk kepentingan yang mendesak sehingga dapat di anggap sebagai gardu sementara sampai ada gardu yang permanen misalnya gardu beton.
Bangunan terbuat dari bahan metal dan fasilitas yang dapat di pasang adalah :
1) Sebuah kabel pemisah untuk kabel masuk dari gardu induk
2) Sebuah pemutus arus untuk kabel keluar
3) Sebuah pengaman trafo
4) Sebuah transformator
5) Satu set perlengkapan tegangan menengah
Pemeiharaan bangunan gardu kios dilakukan secara terjadwal .
Adapun yang harus dipelihara adalah :
1) Halaman gardu
2) Pagar
3) Pintu pagar
4) Dinding luar dan dalam
5) Lantai dan dak
6) Saluran dan keluar dan kabel
7) Tanda – tanda peringatan dan sebagainya

d. Gardu Portal
Kapasitas gardu portal yang diizinkan maximum 315 kVA, fasilitas Yang terdapat dalam gardu portal adalah :
1) Satu set atau dua set cut out fuse
2) Satu atau 2 set arrester
3) Satu buah transformator distribusi kapasitas maksimum 315 kVA
4) Satu atau 2 set pemutus beban TR
5) Satu set rak TR untuk fasilitas 4 feeder TR

Dalam pemeliharaan gardu portal yang perlu di laksanakan adalah :
1) Pekaranga harus bersih dan baik
2) Tiang, rangka penyangga transformator dan lain – lain di bersihkan dan di cat dengan baik
3) Lampu penerangan di pelihara dengan baik
4) Pagar pengaman di sekeliling gardu di pelihara
5) Papan peringatan di pelihara dengan baik

Untuk pelaksanaan pemeliharaan bangunan gardu distribusi sebaiknya dibuat jadwal sesuai dengan kebutuhan dan umur peralatan, sehingga akan mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam merencanakan waktu pemeliharaan sebaiknya di teliti dan di analisa dari hasil pemeliharaan yang lalu, sehingga waktu yang kita tentukan akan berjalan dengan baik.


Gambar: Gardu Portal












Gambar Single Line Gardu Portal


e. Gardu Cantol
Pemeliharaan gardu cantol sama halnya dengan gardu portal,yang di laksnakan adalah :
1) Halaman /pekarangan gardu
2) Tiang dan breaket penguat trafo
3) Papan peringatan
4) Lampu penerangan
5) Rak distribusi
6) Pipa sluran kawat,dan sebagainya

Gardu dustribusi cantrol ini mempunyai kapasitas maximum 100 kVA dan di lengkapi dengan :
1) Satu set cut out fuse
2) Satu set arrester
3) Satu set transformator distribusi tipe cantol dengan kapasitas 100 kVA
4) Satu buah pemutus beban
5) Satu buah handle pemutus beban yang dapat dioperasikan dari bawah

Gambar: Gardu Cantol

2. Pemeliharaan Transformator
Pada sistem distribusi TM transformator tenaga umumnya tidak dijaga karena kapasitasnya kecil sampai dengan kapasitas sedang, untuk kapasitas besar banyak di pakai.
Sehingga untuk transformator kecil hingga sedang tersebut tidak perlu di lakukan pemeliharaan secara kesinambungan agar transformator tersebut tetap dalam kondisi yang baik.
Pemeliharaan dilakukan dalam jangka waktu tertentu mulai dari pemeliharaan mingguan ssampai dengan pemeliharaan tahunan.
Hasil dari pemeliharaan ( pengawasan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan dan peringatan ) di catat pada buku atau kartu transformator tenaga. Adapun yang perlu di pelihara adalhah sebagai berikut :
a. Minyak transformator
b. Lubang pembuangan minyak
c. Lubang pernafasan
d. Bhusing
e. Celah tanduk
f. Penangkal petir
g. Sambungan luar
h. Tanahan pentanahan
i. Tahanan isolasi belitan
j. Pengukuran beban
k. Cat
l. Saklar pemutus
m. Saklar perubah tegangan
Dalam pelaksana pemeliharaan item – item tersebut di kerjakan sesuai dengan waktu / jadwal yang telah di tentukan.
Trafo merupakan peralatan pada tenaga listrik yang berfungsi memindahkan atau menyalurkan tenaga listrik atau energy tegangan menengan ke tegangan rendah atau sebaliknya,sedangkan prinsip kerja nya berdasarkan induksi magnetik.
Transformator pada umumnya mempunyai beberapa kelengkapan yang terdiri dari :
1) bagian utama
a) Inti besi
b) Kumparan trafo
c) Minyak trafo
d) Bishing trafo tangki minyak trafo
e) Tangki konservator

2) bagian peralatan pembantu :
a) Pendingin trafo
b) Tap charger
c) Alat pernapasan
d) Indicator permukaan minyak
e) Indicator suhu trafo
f) Indicator tap charger
3) peralatan pengaman / pelindung
a) Rele bucholz
b) Rele arus lebih
c) Rele thermis
d) Rood gap











Gambar Bagian-Bagian Dari Trafo Distribusi


Pemeliharaan travo distribusi Pemeliharaan travo merupakan kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan,pendeteksian dan pencegahan.


Gambar Lubang Kran Bawah Minyak Tranformator







Gambar Bushing Primer











Gambar Bushing Sekunder










Gambar Tap Changer

a) Inti besi:
Inti besi berfungsi untuk membangkitkan fluks yang ditimbulkan arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo. Bahan inti besi terbuat dari lempengan baja tipis yang disusun berlapis bertujuan untuk mengurangi panas yang diakibatkan oleh arus Eddy.










BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan yang dilakukan pada sebelumnya maka data di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan,perbaikan dan penyempurnaan
2. Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan,perbaikan dan penyempurnaan
3. Tujuan pemeliharaan mampu memahami dasar – dasar pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah sesuai ketentuan yang berlaku
4. Adapun juga macam – macam dari pemeliharaan adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan rutin (terjadwal)
b. Pemeliharaan korektif
c. Pemeliharaan emergensi


B. SARAN
1. Kepada mahasiswa yang melaksanakan PI ( praktek industri, berusahalah untuk lebih proaktif, agresif dan aktif untuk menanyakan hal – hal yang belum di ketahui kepada pembimbing praktek industri
2. Perhatikan dan pelajari semua yang diberikan oleh para pembimbing kerja dilapangan, serta minta data – data yang di perlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Stevensor,Jr,William,D. 1994, Analisa Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : Erlangga.
Arismunandar,A,DR.1979,Teknik Tenaga Listrik III Gardu Induk.Jakarta: PT.Pradya Pratama.
PLN.1991.Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi (Dasar).Jakarta: Pusat Pendidikan dan Latihan.
Hutauruk TS,Ir,M.E.E, 1991, Gelombang Berjalan dProteksi Surja. Jakarta: Erlangga
PerusahaanUmum Listrik Negara, Pendidikan dan Latihan, Teknik Listrik, Jakarta.1986
http://www.Petir.com


























Gambar Single Line Pembagian GI Rayon Nusa Indah WS2JB Cabang Bengkulu

1 komentar:

  1. Gambar - gambarnya mana bro?
    boleh di lengkapi lagi?

    Makasih info nya bro, bermanfaat

    BalasHapus